HowtorentAcar
Sabtu, 11 Juli 2015
Minggu, 30 November 2014
Selasa, 19 Agustus 2014
Senin, 22 April 2013
Seulawah on the Sky (surat terbuka untuk putra sulung Prof)
Sallam. Semoga Anda sekeluarga sehat dan selalu berada dalam lindungan dan hidayah Allah. Saya tidak sengaja membaca special interview Anda bersama detikcom Jakarta. Link ke media online tersebut saya terima dari page/ akun fb saya. Saya tidak mengingat banyak hal namun, saya ingin menambah sedikit pembicaraan tersebut. Mas Ilham, jika benar itu nama Anda. Dengan sangat hormat dan rasa simpati saya ingin menegaskan bahwa profesor tidak pernah bermimpi soal dirgantara Indonesia. Jika beliau berjanji pada dirinya sendiri untuk bisa menerbangkan pesawat yang bukan Seulawah di dunia ini, saya yakin dan percaya itulah aeronautika sebagai sebuah ilmu yang harus dipraktekkan dan diwujudkan dalam karya nyata. Saya masih menjadi mahasiswa ketika profesor menjadi presiden setelah Pak Harto. Saya tidak pernah bertatap muka dengan beliau namun tidak sengaja saya pernah menjadi bagian dari sebuah pertemuan dengan menteri penerangan (saat ini kominfo) saat itu. Beberapa orang aktivis pers mahasiswa dari kampus-kampus di Bandung hadir disana (termasuk saya). Menteri membahas soal kebebasan pers dan kami pun berdiskusi. Jika memang ada pesawat lain selain karya profesor yang kelak diproduksi, saya harap itu tidak sekedar janji dan mimpi, Mas .... Harapan profesor bukanlah mimpi. Jadi harapan beliau bukanlah pepesan atau omong kosong terlebih soal Indonesia. Jangan patah arang dan berhenti (putus asa) ketika Anda bersama IPTN yang dibangun profesor itu harus berhadapan dengan nominal yang tidak main-main untuk bisa memproduksi satu jenis pesawat saja (pun sebesar airbus). IMF mungkin bukan pilihan terbaik sebab saya tidak ingin mengajak Anda terseret dalam hutang bunga berbunga. Banyak jalan, Mas Ilham ... namun hanya satu jalan menuju surga : ketakwaan! Semoga harapan profesor dan rasa sayang Anda pada beliau akan terwujud dalam karya-karya spektakuler. Jika profesor tidak lagi menjadi presiden, itu bukanlah masalah sebab kenyataan saat ini adalah : ia telah menjadi seorang penulis terbaik di masanya. Selamat menghadapi bulan baru dan semangat selalu ... sukses untuk "Habibie dan Ainun"

